Cek Formasi di SSCASN BKN Karena Tes CPNS dan PPPK Segera Dibuka
Pendaftaran Segera Dibuka!
Pemerintah telah mengumumkan rencana seleksi CPNS dan PPPK tahun 2024, dengan total formasi mencapai 2,3 juta. Pendaftaran akan dibuka dalam tiga periode:
- Periode I: April 2024
- Periode II: Juni 2024
- Periode III: Agustus 2024
Jadwal Seleksi:
- Pendaftaran: April 2024
- Seleksi Administrasi: Mei 2024
- Seleksi Kompetensi Dasar (SKD): Juni – Juli 2024
- Seleksi Kompetensi Bidang (SKB): Agustus – September 2024
- Pengumuman Kelulusan: Oktober 2024
- Pelatihan Dasar (Latsar): November 2024 – Januari 2025
- Pengangkatan CPNS: Februari 2025
Formasi yang Tersedia:
- Total: 207.247
- Formasi umum: 177.020
- Formasi khusus: 30.227 (untuk penyandang disabilitas, putra-putri Papua dan Papua Barat, serta putra-putri lulusan terbaik PTN)
Persyaratan Umum:
- WNI
- Usia minimal 18 tahun dan maksimal 35 tahun
- Pendidikan minimal lulusan SMA/SMK/sederajat
- Sehat jasmani dan rohani
- Tidak memiliki catatan pidana
- Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS, TNI/Polri, atau pegawai swasta
Cara Mendaftar:
- Online melalui portal SSCASN BKN
- Gunakan NIK dan password
Tips Sukses:
- Pelajari materi seleksi
- Latihan soal
- Jaga kesehatan dan kebugaran
- Tenang dan percaya diri
Sebuah Peluang Emas Menatap Masa Depan
Mimpi untuk menjadi abdi negara kembali terbuka lebar tahun ini. Pemerintah mengumumkan seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dengan total formasi yang fantastis, mencapai 2,3 juta kursi! Bayangkan, hampir seperempat juta lapangan pekerjaan yang aman, bergengsi, dan menjanjikan kesejahteraan menanti para putra-putri terbaik bangsa.
Berita ini tentu membuat jantung berpacu dengan antusiasme. Bagi mereka yang selama ini menunggu kesempatan emas ini, inilah saatnya untuk membuktikan kemampuan dan mengabdikan diri untuk negeri tercinta. Tentunya persiapan dini adalah kuncinya, mengingat kompetisi yang akan dihadapi tidaklah mudah.
Untuk pertama kalinya, pendaftaran akan berlangsung dalam tiga periode yang berbeda—yakni Maret, Juni, dan Agustus 2024. Kebijakan ini tampaknya cerdas, memberi waktu bagi para pelamar untuk mempersiapkan diri sematang mungkin tanpa terburu-buru. Sebab seleksi tahun ini tidak main-main, terbagi dalam beberapa tahapan ketat mulai dari seleksi administrasi, tes kompetensi dasar, tes kompetensi bidang, hingga pelatihan dasar bagi yang lulus nanti.
Namun jangan cemas berlebihan. Kuncinya adalah persiapan yang matang sejak dini. Pelajari kisi-kisi materi dengan saksama, akses sumber belajar yang berkualitas, dan yang terpenting tekuni latihan-latihan soal untuk membiasakan diri. Jangan lupakan untuk juga meningkatkan kebugaran fisik dan menjaga kesehatan mental agar selalu waspada dan siap menghadapi tantangan.
Nachita Aini menghela nafas panjang sembari menatap pengumuman seleksi ASN di ponselnya. Mahasiswi semester akhir dari kampung terpencil di Pulau Buru ini tidak dapat menyembunyikan rasa gembiranya. Impiannya untuk mengabdi pada negara sebagai PNS kembali terbuka lebar tahun ini setelah tertunda beberapa waktu lamanya.
“Alhamdulillah, akhirnya ada peluang bagi kami, putra-putri dari daerah untuk mengabdi sebagai pelayan masyarakat,” ungkapnya terharu. Nachita berharap dapat lolos dan ditempatkan di kampung halamannya kelak. Sebagai satu-satunya di desanya yang sempat mengenyam pendidikan tinggi, dia merasa terpanggil untuk membagikan ilmunya demi memajukan kampung tercinta.
Senada dengan Nachita, Markus Bakata, pemuda disabilitas asal Papua juga bersukacita menyambut berita seleksi CPNS dengan formasi khusus yang disediakan. Meski terlahir dengan keterbatasan fisik, tekadnya untuk mengabdi tidak pernah pudar. Justru dengan statusnya sebagai ASN nanti, Markus berharap dapat menjadi inspirasi dan memberi kontribusi nyata bagi pemberdayaan penyandang disabilitas.
Tentu tidak bisa dilupakan pula nasib para lulusan berprestasi seperti Ratri Kusuma Dewi, gadis Jawa Tengah dengan IPK sempurna 4,0 ini. Berkat kebijakan baru mengenai formasi khusus lulusan terbaik, peluangnya untuk langsung diangkat menjadi PNS tanpa seleksi lebih terbuka lebar. Sebuah pencapaian membanggakan yang juga sekaligus tantangan baru bagi Ratri untuk membuktikan diri sebagai kader terbaik bangsa.
Memang jalan menuju pengabdian tidaklah selalu mulus. Namun cerita-cerita inspiratif seperti ini menunjukkan bahwa pintu kesempatan itu telah terbuka lebar-lebar. Tinggal tekad dan usaha maksimal dari para pelamar sendiri untuk meraihnya.
Bersiaplah, Kompetisi Berat Menanti
“Kurir saja ditest apalagi menjadi PNS! Harus berjuang keras untuk lolos,” begitu celetuk Bambang Sutrisno, driver ojek online yang juga mendaftar seleksi CPNS tahun ini. Memang benar, untuk menjadi pegawai sipil negara tidaklah mudah. Serangkaian tes ketat yang menjaring kompetensi terbaik menanti para pelamar di sepanjang jalan seleksi.
Pertama adalah seleksi administrasi untuk menyaring kelengkapan persyaratan umum seperti usia, pendidikan, hingga rekam jejak catatan kriminal. Meski sederhana, jangan sampai lengah di tahap awal ini karena kesalahan sedikit saja dapat memupuskan semua peluang seketika.
Bagi yang lolos, tahapan sesungguhnya baru dimulai yakni Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Soal-soal yang mengukur kemampuan berpikir analitis, logika, dan intelegensia umum lainnya sudah pasti menanti. Terlebih lagi, metode Computer Assisted Test (CAT) yang diterapkan menuntut para pelamar untuk tidak saja mengusai materi, tetapi juga terampil dalam mengoperasikan komputer dan mengatasi tekanan waktu.
Lolos SKD bukanlah akhir perjuangan, masih ada satu tantangan lagi bernama Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Di sinilah pelamar akan diuji spesifik sesuai formasi pilihannya, baik secara tertulis maupun praktik. Misalnya saja tes mengajar bagi pelamar guru, tes bahasa bagiFormasi Awam Pegawai Luar, atau bahkan tes baca Al-Quran dan praktik ibadah bagi formasi dengan kriteria khusus tertentu.
Tapi jangan patah arang dulu. Asalkan persiapan matang sejak awal, semuanya masih sangat memungkinkan untuk diwujudkan. Seperti kata pepatah, “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.” Kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas adalah kunci menuju puncak impian.
Menyongsong Pengabdian Sejati
Ekor matanya melirik arlojinya yang menunjukkan pukul 06.15 WIB. Agus Sholahuddin bergegas menghabiskan sarapan paginya sebelum berangkat menuju lokasi tes SKD CPNS di hari pertama ini. Pria kelahiran Surabaya ini telah mempersiapkan diri matang-matang sejak berbulan-bulan lalu, tekadnya adalah satu—mewujudkan impian mengabdikan diri sebagai ASN.
Tidak hanya Agus, ribuan orang juga memadati lokasi tes dari pagi buta. Semua demi meraih satu dari 207 ribu kursi PNS dan PPPK tahun ini. Saling bersahutan terdengar kalimat “pasti lolos”, “Insya Allah lancar” kala para pelamar mengantri tertib. Semangat dan percaya diri tampak terpancar dari raut setiap wajah, siap menghadapi tantangan SKD sebagai tahapan awal.
Alur tes berlangsung tertib kendati diikuti banyak peserta. Para pengawas tak segan menegur bila ada indikasi kecurangan sekecil apapun. Di dalam ruang tes, keheningan total menyelimuti kecuali suara ketikkan di keyboard komputer para peserta yang tengah bergelut dengan soal-soal SKD berbasis CAT tersebut.
Tidak ada yang mengeluh tentang tingkat kesulitannya. Semua telah mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin menghadapi soal analisis kemampuan berpikir, logika, hingga pengetahuan umum. Satu per satu peserta meninggalkan ruang dengan perasaan lega tapi juga was-was menanti pengumuman kelulusan belasan hari mendatang.
Lolos SKD? Bukan akhir perjuangan. Masih ada satu tantangan terakhir menuju gerbang pengabdian sejati bagi insan terpilih yakni SKB dan pelatihan dasar CPNS. Namun semua rasa lelah terbayarkan nanti, kala nama mereka terukir abadi sebagai pelayan negara. Sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab besar untuk mengabdi dengan tulus.
Semesta Membantu Mereka yang Bersungguh-sungguh
“Mandi keringat dingin aku kala menghadapi tes SKB,” kenang Wiwin Aprilia, alumni Universitas Andalas yang baru saja lulus seleksi CPNS. Wanita kelahiran Padang ini memang bukan termasuk peserta yang cemerlang secara intelektual. Namun kegigihan dan usahanya untuk terus belajar tidak pernah putus hingga akhirnya terbayarkan pada hari itu.
Perjuangan Wiwin tentu tidak semulus yang dibayangkan. Sempat pesimis, dia sempat ingin menyerah menghadapi tingkat kesulitan dan persaingan ketat dalam seleksi. Utamanya di tahapan SKB yang menuntutnya menguasai kemampuan spesifik—menganalisis soal akuntansi dan kasus-kasus perpajakan terkait formasi pilihannya di Kementerian Keuangan.
Namun beruntunglah Wiwin memiliki keluarga yang begitu memberi dukungan moril. Kekasihnya, Desta, bahkan membantunya mengoreksi dan mendiskusikan pemahaman soal setiap malam setelah lelah bekerja seharian. Tak lupa pula Wiwin tekun mengakses berbagai sumber belajar online serta mengikuti bimbingan belajar intensif untuk lebih matang dalam persiapan.
“Alhamdulillah, semuanya terbayar sudah,” ungkapnya terharu. Sebagai lulusan baru, mendapat kesempatan mengabdi sebagai PNS tentulah seperti mimpi yang jadi kenyataan. Jerih payahnya tak sia-sia. Kini, menanti Wiwin adalah tantangan baru yakni mengikuti pelatihan dasar CPNS agar dapat segera diangkat menjadi ASN. Sebuah fase penting untuk membekalinya menjadi kader bangsa terbaik, siap melayani masyarakat dengan sepenuh hati.
Kisah Wiwin juga menjadi pelajaran bahwa kegagalan bukanlah akhir segalanya. Dengan semangat yang tak pernah pudar dan usaha yang konsisten, semesta senantiasa membantu mereka yang bersungguh-sungguh dalam meraih cita-cita mulianya.