Terbaru..!! Dipanggil Ikut Ppg 2022, Kandidat Pppk Guru 2021 Terkejut Statusnya Secara Tiba-Tiba Berubah, Kenapa?

Sahabat ada dongeng memukau dari kandidat pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guru 2023/2024 sungguh bangga dipanggil PPG Kemendikbudristek menjadi salah satu akseptor PPG dalam prajabatan. 

Seperti yang kita pahami bahwa Pendidikan profesi guru atau PPG 2022 ini ditujukan bagi aparatur sipil negara (ASN), guru honorer yang memiliki SK terhadap daerah. 

Menariknya permohonan mereka terima pada 12 Februari, bertepatan dengan pembukaan registrasi PPG prajabatan. Sesuai aktivitas yang ditetapkan Kemendikbudristek, registrasi PPG dalam prajabatan berjalan hingga 25 Februari. 

Akan tetapi, betapa terkejutnya para kandidat PPPK 2023/2024 ini, di saat cuma berselang sehari, statusnya tiba-tiba berubah. Dari yang tadinya berhak ikut PPG menjadi tidak berhak alasannya merupakan statusnya dari PPPK menjadi guru honorer sekolah. 

“Pada tanggal 12 Februari kami telah bangga sanggup ikut PPG, eh besoknya 13 Februari 2022 eksklusif dinyatakan batal alasannya merupakan argumentasi masih status guru honorer sekolah,” kata Abdul Lutfi, ketua Forum Honorer Nonkategori Dua Indonesia (FHNK2I) sekaligus koordinator penetapan NIP PPPK Kabupaten Tegal terhadap JPNN.com. 

Senin 14 Februari 2022, Lutfi mengaku belum sempat mengisi formulir PPG tersebut. Namun, ia kecewa berat alasannya merupakan seolah-olah pemerintah membodohi para kandidat PPPK guru tahap 1 dan 2. 

Memarik yang mendapat permohonan di saat mendapat permohonan PPG pada 12 Februari,  eksklusif mengisi formulirnya. Pada 13 Februari, dikala teman-temannya ribut soal status mereka yang dari PPPK menjadi guru honorer sekolah, Wibowo masih aman. 

Wibowo salah dari guru PPPK mengungkapkan, Betapa terkejutnya ia di saat pada 14 Februari menyaksikan statusnya menjadi ditolak permanen. “Ini ada apakah, kenapa berkas saya malah ditolak permanen. Kami sungguh kecewa,” ujarnya.  keadaan tersebut bukan cuma menimpa kandidat PPPK guru tahap I, tetap juga tahap 2. 

Tiba-tiba Harapan dan cita-cita mereka ikut PPG dalam prajabatan pupus alasannya merupakan metode menolak mereka dengan argumentasi belum resmi diangkat PPPK. “Kami telah berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah dan Dinas Pendidikan juga sehingga kami diberikan SK Disdik biar sanggup ikut PPG. Nyatanya metode di Kemendikbudristek malah bikin kecewa,” ungkap Wibowo.